Selasa, 29 Mei 2012
APA AZZALAH: Equator Man Episode 18
APA AZZALAH: Equator Man Episode 18: Sinopsis The Equator Man Episode 18 Jang-il berlutut memohon supaya Sun-woo tak ke kantor polisi. Sun-woo melakukan hal yang sama. Ia berlut...
Senin, 28 Mei 2012
plane of life pengembangan kognitif
RESUME
MODUL 1
Hakikat
Pengembangan Kognitif
1.
Kegiatan
Belajar 1 : Batasan dan Teori Pengembangan Kognitif
A.
Batasan
Pengembangan Kognitif
§
Kognitif
berhubungan dengan intelegensi
§
Kognitif bersifat pasif : potensi untuk memahami
sesuatu
§
Intelegensi bersifat aktif : perwujudan dari potensi yang
berupa aktivitas/perilaku.
§
Kognitif
ditentukan pada saat pembuahan yang tergantung pada lingkungan
§
Potensi
kognitif dibawa sejak lahir 0-8 th yang akan menentukan tingkat intelegensi.
§
Kognitif
: suatu proses berpikir, kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai,
mempertimbangkan suatu kejadian.
§
Berbagai
definisi kognitif menurut :
1)
Terman
: kognitif
adalah kemampuan untuk berpikir abstrak
2)
Colvin
: kognitif
adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
3)
Henman
: kognitif
adalah intelektual ditambah pengetahuan
4)
Hunt
: kognitif
adalah teknik untuk memproses informasi yang disediakan oleh indra.
5)
Cattel
dan Horn :
hubungan intelegensi meliputi kemampuan umum yang mampu memegang tugas-tugas
kognitif dan sejumlah kemampuan khusus, seperti : memecahkan dan
mempertimbangkan persoalan
6)
Bayley
:
intelegensi merupakan urutan fungsi-fungsi yang dinamis, dimana fungsi yang lebih
maju bergantung pada fungsi yang lebih sederhana
§
Perkembangan
kognitif adalah perkembangan yang berkaitan dengan kecerdasan anak yang
diperlihatkan melalui kemampuan mengingat, mengenal dan memahami objek
§
Intelegensi/
kecerdasan bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan seseorang, ada
faktor lain diantaranya :
a)
Kecerdasan
Emosional : kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola serta
mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya.
b)
Kesehatan
fisik dan adanya kesempatan
c)
Watak/kepribadian
: bagaimana seseorang dapat bergaul dengan orang lain.
§
Struktur
intelektual terdiri dari fungsi-fungsi mental ( pikiran, simbol, pemahaman, dan
pemecahan masalah )
§
Daya
pikir merupakan usaha untuk mengetahui sesuatu, dengan adanya kognisi dapat
membantu anak dalam mengembangkan ketrampilan berpikir (intelektual)
B.
Teori
Pengembangan Kognitif
1)
Teori
“Two Factors”
Charles Spearman berpendapat kognitif
meliputi kemampuan umum, kode “g” (general factors) dan kemampuan
khusus, kode “s” ( specific factors). Dimana kedua kemampuan itu
menentukan perilaku mentalnya.
2)
Teori
“Primary Mental Abilities”
Thurstone berpendapat bahwa
kognitif merupakan penjelmaan dari kemampuan primer, yaitu kemampuan :
a.
Berbahasa
(verbal comprehensip) d. Pemahaman
ruang (spatial factor)
b.
Mengingat
(memory) e.
Bilangan (numerical ability)
c.
Nalar
/berpikir logis ( reasoning )
f.
Menggunakan
kata-kata (word fluency)
g.
Mengamati
dengan cepat dan cermat (perseptual speed)
3)
Teori
“ Multiple Intelligence”
Dikemukakan oleh :
J.P. Guilford : kognitif dilihat dari
tiga kategori dasar “faces of intellect”, yaitu operasi mental, content
dan produk.
Howard Gardner : kognitif dibagi
menjadi 7 jenis , yaitu kecerdasan
logika matematika, bahasa, musik, spasial, kinestetik, interpersonal dan
antarpersonal.
4)
Teori
“ Triachic of Intelligence”
Robert Stenberg (1985,
1990) membagi
3 bagian kemampuan mental, yaitu:
a.
Proses
mental
ü
Membuat
perencanaan aturan, penyeleksian strategi dan pemantauan (meta)
ü
Melaksanakan
strategi yang terseleksi (perfomance component)
ü
Memperoleh
pengetahuan baru (knowledge-acquisition components)
b.
Coping
with new experience
ü
Kemampuan
untuk menghadapi situasi baru secara efektif (insight)
ü
Kemampuan
untuk berpikir dan memecahkan masalah secara otomatis dan efisiensi (automaticity)
c.
Adapting
to environment : kemampuan untuk memilih dan beradaptasi dengan tuntutan/norma
lingkungan.
Elemen –elemen Teori “
Triachic Of Intelligence”
Elemen
|
Kemampuan
|
Contextual
Intelligence
|
Beradaptasi
terhadap perubahan lingkungan dan mengubahnya untuk mengoptimalkan peluang
dalam memecahkan masalah
|
Experiental
Intelligence
|
Merumuskan
gagasan baru, mengkombinasikan fakta-fakta yang tidak berhubungan, mengatasi
masalah secara cepat.
|
Componential
Intelligence
|
Berpikir
abstrak, memproses informasi, menentukan kebutuhan yang akan dipenuhi
|
2.
Kegiatan
Belajar 2 : Pandangan Para Ahli Psikologi dan Pendidikan
a.
Henmon
: kognitif
adalah bagian dari intelegensi, jika kognitif tinggi maka intelegensi tinggi.
b.
Alfred
Binet : potensi
kognitif seseorang tercermin dalam kemampuannya menyelesaikan tugas-tugas yang
menyangkut pemahaman dan penalaran.
Tiga aspek kemampuan
dalam intelegensi :
ü
Konsentrasi
(direction) : kemampuan memusatkan pikiran terhadap suatu masalah
ü
Adaptasi
(adaption) : kemampuan dalam penyesuaian terhadap masalah
ü
Bersikap
kritis (critism) : kemampuan untuk mengadakan kritik yang dihadapi
Hakikat
kognitif memiliki tiga sifat :
§
Kecerdasan
untuk menetapkan dan memperjuangkan tujuan tertentu
§
Kemampuan
beradaptasi dalam mencapai tujuan tertentu
§
Kemampuan
melakukan otokritik, belajar dari kesalahan yang dibuatnya
c.
Carl
Witherington dalam Usman dan Praja (1998) : intelegensi merupakan kesempatan
bertindak sebagaimana dimanifestasikan dalam kegiatan-kegiatan. Dengan kognitif
dapat memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.
d.
Cameron
dan Barley (1967) : aktivitas
kognitif bergantung pada kemampuan berbahasa baik secara lisan maupun tulisan.
e.
Guilford
:
struktur kognitif dibagi menjadi tiga bagian :
1)
Operasi (proses) menyangkut proses pemikiran yang
berlangsung terdiri dari kognisi, ingatan, berpikir, konvergen, berpikir
divergen, penilaian
2)
Content
(materi)
yang digunakan 4 kategori : figural,
simbolik, semantik, behavioral (perilaku)
3)
Produk,
merupakan hasil dari proses terdiri 6 kategori : unit, kelas, hubungan, sistem,
informasi, implikasi
f.
Sternberg
, ada
lima komponen yang dikemukakan :
1)
Metakomponen,
proses kendali yang tinggi untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengambilan
keputusan
2)
Komponen
penampilan, menjalankan dan melaksanakan keputusan yang diambil metakomponen
3)
Komponen
pencapaian, proses dalam mempelajari informasi baru
4)
Komponen
ingatan, proses dalam pengingatan informasi sebelumnya setelah disimpan
5)
Komponen
alih terap, proses pemindahan informasi dari satu situasi ke situasi lain.
g.
J.S.
Renzulli, mengambarkan
ciri-ciri untuk anak berbakat kognitif yaitu: mudah menangkap pelajaran,
ingatan baik, perbendaharaan kata luas, penalaran tajam, daya konsentrasi baik,
menguasai banyak bahan, sering membaca, pengamat yang cermat, mempelajari kamus
dan ensiklopedia, cepat memecahkan masalah, cepat menemukan kekeliruan, daya
abstrak tinggi, mampu membaca di usia lebih muda.
h.
John
Locke (1632-1704 ) dan Herbart (1770-1841), kognitif adalah berjalannya
tanggapan-tanggapan yang dikuasai oleh hukum asosiasi, merupakan dasar bagi
semua aktivitas kejiwaan.
i.
Wachs
(1979), perkembangan
kognitif tergantung pada orang tua yang penuh kasih, responsif secara verbal
dan memberikan lingkungan yang terorganisisasi.
j.
Galton,
keunggulan
kognitif tercermin dalam keunggulan fisik, exmp: ukuran batok kepala,adanya
hubungan kecerdasan intelektual dengan analisis otak.
k.
Gagne,
kemampuan
kognitif diperoleh dengan cara-cara mental, berpikir tentang bermacam-macam
proses yang diperoleh “proses otomatisasi”, kognitif kemampuan untuk
membeda-bedakan, membuat definisi-definisi dan merumuskan peraturan.
l.
Williams,
ciri-ciri
perilaku kognitif :
1)
Berpikir
lancar, menghasilkan banyak gagasan, jawaban yang relevan
2)
Berpikir
luwes, memiliki gagasan yang beragam, mampu mengubah pendekatan, memilik
pemikiran yang berbeda,
3)
Berpikir
orisinal, memberikan jawaban yang berbeda dengan orang lain,
4)
Berpikir
terperinci, mengembangkan gagasan, memperinci secara detail
m.
Jerome
Bruner, ada
tiga perkembangan kognitif :
1)
Enactiva, bayi belajar melalui
hubungan sensorimotoriknya,
2)
Iconic,
anak
belajar lewat gambaran mental dan bayangannya
3)
Penggunaan
lambang, anak
SD menginjak SMP mampu menggunakan bahasa , berpikir secara abstrak.
n.
Anita
E. Woolfolk (1995), kognitif
memiliki pengertian :
1)
Kemampuan
untuk belajar,
2)
Keseluruhan
pengetahuan yang luas,
3)
Kemampuan
untuk beradaptasi
o.
Raymon
Cattel dkk (Kimble dkk,. 1980), mengklasifikasikan dalam dua kategori,
1)
Fluid
inteligence,
kemampuan analisis kognitif yang tidak terpengaruh oleh pengalaman belajar
sebelumnya.
2)
Crytallized
inteligence, kemampuan
berpikirnya dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebelumnya.
A.
PENTINGNYA
PENGEMBANGAN KOGNITIF,
bagi anak agar mampu :
1)
Mengembangkan
daya persepsi berdasarkan apa yang dia lihat, dengar dan rasakn
2)
Melatih
ingatan terhadap semua peristiwa dan kejadian yang telah dialami
3)
Mengembangkan
pemikirannya dalam menghubungkan berbagai peristiwa
4)
Memahami
simbol-simbol yang tersebar di dunia
5)
Melakukan
penalaran-penalaran baik secara alami maupun percobaan
6)
Memecahkan
persoalan hidup, untuk menolong dirinya sendiri
Terdapat
tingkat-tingkat kecerdasan yaitu : kecerdasan binatang , anak dan manusia.
B.
CIRI
PERBUATAN INTELIJEN
Menurut Ngalim Purwanto
(1998), tindakan intelijen harus memenuhi syarat :
1)
Mampu
menyelesaikan masalah baru yang lebih tinggi daripada tingkat kemampuannya.
2)
Perbuatan
yang dilakukan sesuai tujuan, praktis, dan ekonomi, cepat dan tepat
3)
Masalah
yang dihadapi harus mengalami tingkat kesulitan satu tingkat di atasnya,
4)
Keterangan
solusinya dapat diterima oleh masyarakat
5)
Kemampuan
abstraksi digunakan dalam memecahkan masalah
6)
Memerlukan
tingkat konsentrasi yang tinggi.
C.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KOGNITIF
1)
Faktor
hereditas/keturunan, ahli filsafat Schopenhauer berpendapat bahwa
manusia membawa potensi tertentu yang tidak dipengaruhi lingkungan.
2)
Faktor
lingkungan, John Locks berpendapat taraf intelegensi ditentukan oleh
pengalaman hidup dan pengetahuan yang diperoleh dari lingkungan.
3)
Kematangan,
kemampuan dalam menjalankan fungsinya masing-masing
4)
Pembentukan,
segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi intelegensi seseorang,
yang terjadi secara tidak sengaja maupun sengaja
5)
Minat
dan Bakat, minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan mendorong untuk
berbuat. Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang masih perlu
dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud
6)
Kebebasan,
yaitu kebebasan manusia berpikir divergen (menyebar), manusia dapat memilih
metode tertentu dalam memecahkan masalah, dan memilih masalah sesuai dengan
kebutuhannya.
RESUME MODUL 2
Karakteristik, Klasifikasi dan
Profil Kemampuan Kognitif
1.
Kegiatan
Belajar 1: Karakteristik dan Teori Pengembangan Kognitif
A.
Karakteristik
Anak Usia TK 4-6 th
v
Kebiasaan
disaat anak memasuki usia 3 tahun yaitu :
1)
Anak
semakin mandiri dan mulai mendekatkan diri kepada temannya.
2)
Mulai
menyadari apa yang ia rasakan, apa yg telah mampu dilakukan dan belum dapat
dilakukan,
3)
Perbendaharaan
kata sudah cukup banyak
4)
Rasa
“Egosentrisnya” masih kuat
5)
Tahap
bermain paralel (anak bermain dengan temannya tapi tidak berinteraksi,
mainannya tidak boleh dipinjam)
6)
Masih
diwarnai imajinasi, belum bisa membedakan dengan realitas
v
Kebiasaan
disaat anak memasuki usia 4 th yaitu :
1)
Anak
semakin semangat dalam mempelajari hal-hal baru.
2)
Rasa
ingin tahunya semakin banyak dengan berbagai variasi pertanyaan
3)
Diakhir
usia yang ke 4, daya khayal semakin menipis dengan meningkatnya kemampuan
memahami realitas
4)
Meningkatnya
kemampuan dalam mengatasi masalah
5)
Mahir
dalan mengungkapkan apa yang dirasakannya dengan tepat
6)
Mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan
7)
Adanya
perubahan tahap bermain dari tahap asosiasi (terjadinya interaksi, namun
tetap ada konflik ) ke tahap kooperatif (mampu bekerja sama)
v
Periode
awal masa kanak-kanak menurut orang tua, pendidik dan psikologi:
a.
Masa
usia yang mengandung masalah exmp :
bandel, keras kepala
b.
Masa
usia bermain yang sesungguhnya
c.
Masa
usia prasekolah, karena mengikuti pendidikan formal
d.
Masa
usia berkelompok, anak tumbuh dalam kelompok-kelompok.
e.
Masa
usia penjelajah/bertanya, ingin mengetahui keadaan lingkungan
f.
Masa
usia meniru, exmp: cara berpakaian, bicara
g.
Masa
usia kreatif
h.
Masa
usia keemasan bagi anak exmp: peka, kreatif
B.
Teori
Dasar Pengembangan Kognitif
§ Menurut Montessori anak
di usia 3-4 sampai 5-6 th ditandai dengan masa peka terhadap segala
stimulus yang diterimanya melalui panca inderanya. Dalam
bukunya “Pendidikan Anak Prasekolah” (1990) mengatakan tentang
masa peka, ini diterima banyak tokoh pendidikan karena diusia 3-5 th akan
menunjukkan kepekaan untuk berkembang (Patmonodewo, 1990)
§ Menurut Piaget dalam
Tedjasaputra (2001) anak usia 3-5 th berpikir praoperasional konkret
,egosentris semakin nyata, memiliki perspektif yang beda dengan orang lain,
memanipulasi objek simbol.
§ Menurut Bryden dan Vos,
2000, anak mengembangkan ketrampilan berbahasa dan menggambar, egois
tidak bisa mengerti penalaran
§ Menurut Hurlock (1996),
membuat anak mengerti tentang agama, konsep agama yang diajarkan dalam bahasa
dan kehidupan sehari-hari
§ Menurut Sigmund Freud anak
usia 3-5 berada pada tahap falish, perhatian anak berhubungan dengan peran
seksnya (Nur’aeni, 1997), mengamati bentuk tubuhnya dan orang lain,
kepribadiannya semakin kompleks, sifat egosentris kuat.
§ Menurut Dewey dalam
Soejono (1980) mengatakan bahwa pendidik harus memberikan kesempatan
pada setiap anak untuk dapat melakukan sesuatu baik secara individual maupun
kelompok.
§ Menurut Elizabeth B.
Hurlock (1990) usia 3-5 th adalah masa permainan. Bermain dengan
benda/alat permainan dimulai sejak satu tahun pertama, mengekplorasi mainannya
(membayangkan mainan mempunyai sifat hidup) dan akan memuncak pada usia 5-6 th.
§
Menurut
Gessel dan Amatruda usia 3-4 th anak mulai berbicara secara jelas
sebagai masa perkembangan fungsi bicara , pada usia 4-5 th sebagai usia
belajar matematika
§
Menurut
Gunarsa, 1987 , anak belum memusatkan perhatiannya pada dua dimensi yang
berbeda secara serempak.
§
Menurut
Paul E. Torrance, pada usia 3 th kreativitas anak mulai meningkat, dan
mengalami puncaknya 3 dan 4,5 tahun, mengalami penurunan pada usia 5 th .
2.
Kegiatan
Belajar 2 : Klasifikasi dan Profil Kemampuan Kognitif
A.
Klasifikasi
Pengembangan Kognitif
Dapat diuraiakan sebagai berikut
:
1)
Pengembangan
Auditory (PA), berhubungan dengan bunyi atau indera pendengaran anak.
2)
Pengembangan
Visual (PV), berhubungan dengan penglihatan, pengamatan, perhatian, tanggapan
dan persepsi anak terhadap lingkungan.
3)
Pengembangan
Taktil (PT), berhubungan dengan pengembangan tekstur (indera peraba).
4)
Pengembangan
Kinestetik (PK), berhubungan dengan keterampilan tangan atau motorik halus yang
mempengaruhi kognitifnya.
5)
Pengembangan
Aritmatika (Par), kemampuan yang diarahkan untuk berhitung.
6)
Pengembangan
Geometri (PG), berhubungan dengan perkembangan konsep bentuk dan ukuran.
7)
Pengembangan
Sains Permulaan (PS), berhubungan dengan berbagai percobaan/demonstrasi sebagai
suatu pendekatan secara sainstific/ logis dengan mempertimbangkan tahap
berpikir anak.
B.
Program
Stimulasi
Indikator-indikator yang
dapat digunakan :
1)
Dengan
kemampuan berbicara semakin kuat, anak akan banyak mengajukan pertanyaan.
2)
Mampu
menyebutkan nama dan umur secara lengkap.
3)
Mampu
mengenali berbagai bunyi yang pernah didengar.
4)
Dapat
menyebutkan nama–nama hari dalam seminggu.
5)
Mampu
mengingat dan menyanyikan lagu-lagu sederhana dengan kalimat pendek.
6)
Mampu
menggunakan konsep waktu yang sederhana.
7)
Anak
menggunakan benda sebagai simbol untuk manusia dan mampu mengambil peran
pura-pura sendiri.
8)
Sulit
membayangkan segala sesuatu dari perspektif orang lain (egosentris)
9)
Tidak
bisa mengerti penalaran abstrak /logika.
10)
Daya
imajinasi tinggi
11)
Mengenal
paling sedikit 6 warna dan menyebutnya satu persatu.
12)
Mampu
memasangkan gambar-gambar dari benda yang dikenalnya.
13)
Mampu
membuat gambar berdasarkan ingatan.
14)
Mampu
meyebutkan nama benda dan mengenal sifat/keadaan benda.
15)
Mampu
mengenal dan menyebutkan perbedaan kasar-halus.
16)
Mampu
mengelompokkan benda menurut permukaan tekstur (kasar-halus)
17)
Kemampuan
menggambar meningkat dan lengkap
18)
Bermain
balok mainan dan mampu menyusun menara/balok 3-7 balok.
19)
Mampu
menyusun bangun dasar geometri menjadi suatu bentuk bangunan baru.
20)
Mampu
menyusun kembali keping-keping sederhana.
21)
Mampu
menciptakan suatu bentuk dari kertas, plastisin, beberapa potongan lidi, bilah
kayu, biji-bijian dll
22)
Mampu
menyebutkan urutan bilangan dari 1-10
23)
Mampu
membilang dengan benda-benda dari 1-10
24)
Mampu
menghubungkan konsep bilangan sama dan tidak sama, lebih dan kurang lebih,
banyak dan sedikit.
25)
Mengerti
arti separuh dan satu.
26)
Mengenal
penambahan dan pengurangan1-10 dengan menggunakan benda-benda.
27)
Mampu
mengelompokkan benda-benda menurut jenis, ukuran, bentuk, warna dan ciri-ciri tertentu.
28)
Dapat
membedakan bentuk-bentuk geometri.
29)
Mampu
mencocokkan sesuatu, misal bentuk benda yang sama
30)
Mampu
membuat perbandingan benda menurut ukurannya.
31)
Rasa
ingin tahunya semakin besar, kegemarannya dalam bereksperimen.
32)
Tertarik
mengamati benda yang ada di dalam air.
33)
Mulai
mengajukan pertanyaan filosofi misalnya tentang kehidupan dan kematian.
34)
Mengenal
sebab akibat, misal mengapa sakit gigi, lapar ?
35)
Mengetahui
asal-mula sesuatu, misal nasi berasal dari apa?
36)
Mampu
mencoba dan menceritakan apa yang akan terjadi.
37)
Mampu
mencoba dan menceritakan apa yang terjadi.
Langganan:
Postingan (Atom)