Senin, 28 Mei 2012

plane of life kecerdasan majemuk


KECERDASAN MAJEMUK DI TK (MULTIPLE INTELLIGENT)

1.     Kegiatan Belajar 1: Hakikat dan Dasar Teori Kecerdasan Majemuk
A.    Hakikat Kecerdasan Majemuk
§   Kecerdasan majemuk menjadi topik yang menarik banyak pihak dalam setiap diskusi, seminar sampai dengan pelatihan yang melibatkan guru, orang tua ataupun masyarakat.
§   Menjadi seorang yang cerdas merupakan dambaan setiap orang mengingat dengan tingkat kecerdasan yang semakin tinggi, seseorang semakin mampu berkiprah dalam menciptakan hal-hal baru yang berguna bagi dirinya dan orang lain.
§   Masing-masing individu akan mempertahankan hidup dan mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan ciri dan gaya belajar yang berbeda.
§   Seorang anak perlu mendapat kesempatan untuk mengembangkan aspek kecerdasan majemuk, seperti kecerdasan spasial, musical, kinestetik, naturalistic, intrapersonal dan antarpersonal.
§   Tantangan bagi guru dan pendidik adalah menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif untuk mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kadar kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh setiap anak.
B.     Teori Kecerdasan Majemuk
§   Tahun 1983, Howard Gardner mengemukakan teori “multiple intelligent” dalam bukunya Frames of Mind.
§   Teori ini mengatakan ada banyak cara belajar dan anak-anak dapat menggunakan intelegensinya yang berbeda untuk mempelajari sebuah keterampilan atau konsep.
§   Menurut Gardner, kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, menciptakan produk yang berharga dalam satu atau beberapa lingkungan budaya masyarakat.
§   Gardner menyatakan bahwa kecerdasan merupakan :
a.         Kemampuan untuk menciptakan suatu produk yang efektif atau menyumbangkan pelayanan yang bernilai dalam suatu budaya.
b.        Sebuah perangkat keterampilan menemukan atau menciptakan bagi seseorang dalam memecahkan permasalahan dalam hidupnya.
c.         Potensi untuk menemukan jalan keluar dari masalah-masalah yang melibatkan penggunaan pemahaman baru.
§  Berdasarkan teori belahan otak, otak merupakan sekumpulan jaringan saraf yang terdiri dari dua bagian yaitu otak besar dan otak kecil. Pada otak besar dibagi menjadi dua belahan yaitu otak belahan kanan dan belahan kiri yang dihubungkan oleh serabut saraf. 
§  Menurut Roger Walcot-Sperry (Neurolog dari Institut Teknologi California AS) masing-masing belahan otak memiliki tugas sendiri-sendiri tetapi “saling mengisi”
§  Otak belahan kiri untuk mengembangkan kemampuan bicara, menulis dan berhitung. Dalam menyelesaikan sebuah persoalan, belahan kiri ini akan bekerja berdasarkan fakta dan uraian yang sistematis dan logis.
§  Otak belahan kanan untuk mengembangkan kemampuan visual dan spasial (pemahaman ruang). Belahan ini bekerja berdasarkan data-data sesuai dengan intuisinya. Belahan ini juga lebih peka terhadap hal yang bersifat estetis dan emosi. Belahan otak kanan bekerja dengan lebih menekankan pada cara berpikir sintesis, yaitu menyatukan bagian-bagian informasi yang ada untuk membentuk konsep utuh tanpa terikat pada langkah dan berstruktur.
§  Dengan diketahuinya berbagai aspek dalam kecerdasan majemuk maka diharapkan para pendidik dapat memperlakukam anak sesuai dengan cara-cara dan gaya-gaya belajarnya masing-masing.


2.      Kegiatan Belajar 2 : Kecerdasan Majemuk dan Penerapan Strategi Belajar di TK
A.       Delapan Kecerdasan Manusia
Multiple intelligence adalah sebuah penilaian yang melihat secara deskriptif bagaimana individu menggunakan kecerdasannya untuk memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu.
1.      Kecerdasan Linguistic (Word Smart)
§  Kecerdasan dalam mengolah kata, kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun tertulis. Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat beragumentasi, meyakinkan orang, menghibur, atau mengajar dengan efektif. Kecerdasan ini memiliki empat keterampilan yaitu menyimak, membaca, menulis dan membaca.
§  Pembelajaran dalam mengembangkan kecerdasan linguistic :
a)        Tujuan mengembangkan kecerdasan linguistic
o    Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan baik
o    Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain
o    Mampu memberikan penjelasan
o    Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri
b)        Materi program dalam kurikulum yang dapat mengembangkan kecerdasan linguistic antara lain : abjad, bunyi, ejaan membaca, menulis menyimak, berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan laporan secara lisan, bermain games atau mengisi teka-teki silang.
c)        Kiat untuk mengembangkan kecerdasan linguistic antara lain :
1)        Mengajak anak bicara, merupakan langkah awal melatih anak berbicara, yang merupakan unsur penting dalam berkomunikasi dan keterampilan sosial.
2)        Membacakan cerita, dapat mengarahkan anak menjadi lebih mandiri dalam mengeksplorasi bacaan.
3)        Bermain huruf, penambahan kosakata sangat membantu anak dalam berbicara, agar ia tidak sering kehilangan kata-kata.
4)        Merangkai cerita, melatih anak menuliskan buah pikirannya dengan runtut karena kemampuan berbahasanya tidak cuma berbicara, tetapi juga menulis.
5)        Berdiskusi, untuk mengasah perkembangan bahasa juga melatih anak untuk mengendalikan emosi.
6)        Bermain peran, mengembangkan kemampuannya dalam penggunaan kosakata menjadi suatu kalimat dan berkomunikasi dengan orang lain.
7)        Memperdengarkan lagu anak, untuk mempertajam pendengaran anak, menuntut anak untuk menyimak setiap lirik yang dinyanyikan, kemudian anak menirukan lagu serta menambah kosakata dengan pemahaman arti kata bagi anak.


2.      Kecerdasan Logika-Matematika (Logic Smart)
§   Kecerdasan ini  terkait dalam hal angka dan logika. Melibatkan keterampilan mengolah angka atau kemahiran menggunakan logika atau akal sehat. Pada dasarnya kemampuan menganalisis masalah secara logis, menemukan atau menciptakan rumus-rumus atau pola matematika dan menyelidiki sesuatu secara ilmiah.
§   Cara mengembangkan kecerdasan logika matematika pada anak :
1)        Menyelesaikan puzzle akan membantu anak dalam latihan mengasah kemampuan memecahkan berbagai masalah dalam menggunakan logika.
2)        Mengenal bentuk geometri, dapat dimulai dengan kegiatan sederhana sejak anak masih bayi
3)        Mengenalkan bilangan melalui sajak berirama dan lagu, pengenalan bilangan melalui nyanyian anak-anak
4)        Eksplorasi pikiran melalui diskusi dan olah pikir ringan dengan obrolan ringan, misalnya mengaitkan pola hubungan sebab akibat
5)        Pengenaan pola, permainan menyusun pola tertentu misalnya menggunakan kancing warna warni, sehingga anak dapat mencerna dan memahaminya sebagai hubungan sebab akibat
6)        Eksperiman di alam, membawa anak berjalan-jalan ke luar rumah, anak bereksplorasi dengan alam
7)        Memperkaya pengalaman berinteraksi dengan konsep matematika, misal membawa anak ikut serta dalam belanja
8)        Permainan penuh strategi dan eksperimen
3.      Kecerdasan Fisik (Body Smart)
§   Suatu kecerdasan dimana saat menggunakannya kita mampu melakukan gerakan-gerakan yang bagus, berlari, menari membangun sesuatu, semua seni dan hasta karya.
§   Beberapa kegiatan untuk menstimulasi kecerdasan fisik :
1)        Menari menuntut keseimbangan, keselarasan gerak tubuh, kekuatan dan kelenturan otot. Tidak hanya tangan, kaki, tetapi tubuh pun ikut bergerak.
2)        Bermain peran menuntut bagaimana anak menggunakan tubuhnya menyesuaikan dengan perannya, bagaimana ia harus bereksperimen, termasuk juga gerak tangan.
3)        Drama, untuk melenturkan otot-otot sehingga tidak kaku bila bermain suatu peran, di samping untuk menjaga stamina tubuh.
4)        Latihan fisik, dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik anak, membantu melakukan berbagai kegiatan gerak tubuh yang disesuaikan dengan usia anak.
5)        Pantomim adalah sandiwara bisu hampir sama dengan drama dan bermain perannya. Kegiatan ini mengasah kecerdasan gerak tubuh anak dan kecerdasan spasialnya.
6)        Berbagai olahraga, meningkatakan kecerdasan gerakan tubuh kesehatan dan pertumbuhan anak. Dilakukan sesuai dengan perkembangan motorik anak.
4.      Kecerdasan Visual Spasial (Picture Smart)
§   Kemampuan untuk memvisualisasikan gambar di dalam pikiran seseorang serta berpikir visualisasi dan gambar untuk memecahkan suatu masalah.
§   Materi dan kurikulum yang dapat dikembangkan adalah : video, gambar, menggunakan model atau diagram.
§   Cara mengembangkan kecerdasan visual spasial anak :
1)   Menggambar dan melukis, melatih dan merangsang kreativitas anak juga imajinasinya serta ajang bagi untuk mengekspresikan diri.
2)   Mencoret-coret, menuntut koordinasi tangan-mata anak. Coretan merupakan tahapan dari menggambar untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya.
3)   Menyanyi, mengenal, dan membayangkan suatu konsep, dimana anak harus membayangkan nada saat akan menyanyikannya, membayangkan objek-objek alam yang akan dinyanyikan dan bagaimana hubungan objek tersebut dengan satu dengan yang lainnya.
4)   Membuat prakarya, kegiatan ini menuntut anak mampu memanipulasi bahan, kreativitas dan imajinasi anak terlatih dan dapat membangun kepercayaan diri anak.
5)   Mengunjungi berbagai tempat misal ke museum, kebun binatang melakukan permainan konstruktif dan kreatif, seperti membangun konstruktif dapat membantu mengoptimalkan perkembangan kecerdasan visual exm : balok, mazes, puzzle
6)   Mengatur dan merancang diasah dengan mengajaknya dalam mengatur ruang di rumah, sehingga meningkatkan kepercayaan anak dalam memutuskan sesuatu.
5.      Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart)
§   Kemampuan untuk berpikir secara reflektif, mengacu pada kesadaran reflektif mengenai perasaan dan proses pemikiran diri sendiri.
§   Kegiatan ini mencakup : berpikir, meditasi, bermimpi, berdiam diri, waktu menyendiri, proyek yang dirintis sendiri, menulis, dan intropeksi.
§   Materi program dalam kurikulum yang dapat dikembangkan : reflex, perasaan, self analysis, keyakinan diri mengagumi diri sendiri, organisasi waktu, perencanaan waktu.
§   Cara yang dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan ini :
a.    Cara mengembangkan kecerdasan intrapersonal di sekolah
1)        Menciptakan citra diri positif , guru menampilkan sikap yang hangat namun tegas pada anak sehingga ia tetap dapat memiliki sikap hormat kepada gurunya.
2)        Menciptakan suasana sekolah yang mendukung pengembangan kemampuan intrapersonal dan penghargaan diri anak.
b.    Cara mengembangkan kecerdasan intrapersonal pada anak di rumah
1)        Menuangkan isi dalam jurnal pribadi misalnya mengisi buku harian dalam bentuk tulisan ataupun gambar.
2)        Bercakap-cakap memperbincangkan kelemahan, kelebihan dan minat anak kecil.
3)        Memberikan kesempatan menggambar diri sendiri dari sudut pandang anak
4)        Membayangkan diri di masa datang.
5)        Mengajak berimajinasi menjadi tokoh sebuah cerita.
6.      Kecerdasan Interpersonal (People Smart)
§   Kemampuan berpikir lewat berkomunikasi dengan orang lain. Mengacu pada keterampilan manusia. Dapat dengan mudah membaca, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain.
§   Kegiatan yang mencakup kegiatan ini mencakup : memimpin, mengorganisasi, berinteraksi, berbagi, menyayangi, berbicara, sosialisasi, menjadi pendamai, permainan kelompok, klub, teman-teman, kelompok, kerja sama.
§   Materi program dikembangkan : belajar kelompok, mengerjakan suatu proyek, resolusi konflik, mencapai konsensus, sekolah dan tanggung jawab pada diri sendiri, berteman dalam kehidupan social dan pengenalan jiwa orang lain.
§   Cara mengembangkan kecerdasan interpersonal :
a)      Mengembangkan dukungan kelompok
b)      Menetapkan aturan tingkah laku
c)      Memberi kesempatan bertanggung jawab di rumah
d)     Bersama-sama menyelesaikan konflik
e)      Melakukan kegiatan sosial di lingkungan
f)       Menghargai perbedaan pendapat antara si kecil dengan teman sebaya
g)      Menumbuhkan sikap ramah dan memahami keagaman budaya lingkungan social
h)      Melatih kesabaran menunggu giliran berbicara dan mendengarkan pembicaraan orang lain terlebih dahulu.
7.      Kecerdasan Musikal (Music Smart)
§   Kemampuan menangani bentuk-bentuk musical, dengan cara memersepsi (penikmat musik), membedakan (kritikus musik), menggubah (komposer), mengekspresikan (penyanyi).
§   Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada irama, pola titi nada pada melodi, dan warna nada, warna suatu lagu.
§   Materi program dalam kurikulum: mendengarkan musik, melodi, instrumentalia, dan menyanyi bersama atau sendiri.


§   Cara mengembangkan kecerdasan musical pada anak:
a)        Beri kesempatan pada anak didik untuk melihat kemampuan yang ada pada diri mereka, buat mereka percaya diri
b)        Berikan stimulus-stimulus ringan untuk mereka agar lebih termotivasi.
c)        Pengalaman empiris yang praktis, buatlah penghargaan terhadap karya yang dihasilkan anak.
§   Strategi pengajaran untuk kecerdasan musical :
a)        Irama, lagu, rap, dan senandung, siswa diminta menciptakan sendiri lagu,rap atau senandung.
b)        Diskorgafi, mencari lagu, lirik yang secara meyakinkan merangkum  pesan utama pelajaran.
c)        Music super memori, memutarkan music efektif sambil mendengarkan pembahasan dari guru.
d)       Konsep musical, nada musi yang digunakan sebagai alat kreatif mengekspresikan skema pelajaran.
e)        Music suasana, menggunakan rekaman music yang membangun suasana hati yang cocok dengan pelajaran.
8.      Kecerdasan Natural (Nature Smart)
§   Kemampuan mengenali dan mengkategorikan spesies (flora dan fauna) di lingkungan sekitar, mengenali eksistensi suatu spesies, memetakan hubungan antara beberapa spesies, kepekaan terhadap fenomena alam.
§   Materi program dalam kurikulum yang dapat dikembangkan : sains permulaan, ilmu botani, gejala-gejala alam, atau hubungan antara benda-benda hidup dan tak hidup yang ada di alam sekitar.
§   Cara mengembangkan kecerdasan naturalis pada anak di sekolah :
a)        Beri kesempatan pada anak didik untuk mengetahui kemampuan yang ada pada dirinya.
b)        Ceritakan kondisi akhir sebagai keteladanan dan inspirasi bagi mereka
c)        Buatlah kegiatan khusus yang dapat dimasukkan ke dalam kecerdasan ini.
§   Strategi pembelajaran kecerdasan naturalis :
a)        Jalan-jalan di alam terbuka, berdiskusi mengenai apa yang terjadi dalam lingkungan sekitar
b)        Melihat keluar jendela
c)        Tanaman sebagai dekorasi, sebagai perumpaan untuk ilustrasi konsep setiap pelajaran
d)       Membawa hewan peliharaan  siswa diberi tugas mencatat perilaku hewan
e)        Ekostudi, ekologi yang diintregasikan ke dalam setiap pengajaran di sekolah, agar anak memiliki sikap hormat pada alam sekitar.


9.      Kecerdasan Eksistensial
§   Gardner mengemukakan kemungkinan adanya kesembilan, yaitu kecerdasan eksistensial, yakni kemampuan menempatkan diri dalam hubungan dengan jangkauan kosmos terjauh, yang tidak terhingga besarnya serta tidak terhingga kecilnya, dan kemampuan lain yang terkait, cara menempatkan diri dalam hubungan dengan berbagi aspek eksistensi manusia, exm: makna hidup.
§   Materi program dalam kurikulum, yang dapat dikembangkan: pengenalan diri, kekuatan dan kelemahan diri, cara belajar yang tepat, penciptaan terhadap suatu karya seni serta makna hubungan dengan sesama dan Pencipta
§   Cara mengembangkan kecerdasan eksistensial :
a)      Memasukkan kandungan materi ke dalam kurikulum sehingga siswa dapat merenungkan berbagai mantra eksistensial dari segala sesuatu yang mereka pelajari.
b)      Dampingi siswa dalam menekuni cara-cara para ilmuwan, seniman, dan sebagainya, menggabungkan masalah eksistensialnya ke dalam karya.



B.       Strategi Penerapan Multiple Intelligent di TK
Anak yang memiliki kecenderungan
Cara berpikir
Kegemaran
Kebutuhan
Linguistic
Melalui kata-kata
Membaca, menulis, bercerita, bermain permainan kata
Buku, alat rekam alat tulis, kertas, buku harian, dialog, diskusi, debat, cerita.
Logika Matematika
Melalui penalaran
Bereksperimen, Tanya jawab, memecahkan teka-teki logis, berhitung
Bahan-bahan untuk berekperimen, materi sains, kegiatan manipulasi, kunjungan ke planetarium dan museum pengetahuan
Visual Spasial
Melalui kesan dan gambar
Mendesain, menggambar, membayangkan, mencoret-coret
Seni, logo, video, film, slide, game imajinasi, labirin, teka-teki, buku yang berisi banyak ilustrasi, kunjungan ke museum seni
Fisik
Melalui sensasi somatis
Menari, berlari, melompat, membuat bangunan, meraba, menggerakkan isyarat tangan
Bermain drama, bergerak, benda rakitan, olahraga atau permainanfisik, pengalaman yang berhubungan dengan indra peraba (tactile experiences), belajar dengan cara yang terlibat langsung (handson learning)


Musical
Melalui irama dan melodi
Bernyanyi, bersiul, bersenandung, mengetuk-ngetukkan tangan dan kaki, mendengarkan
Waktu menyanyi bersama, kunjungan ke konser music, music disekolah dan di rumah alat music.
Interpersonal
Dengan cara melemparkan gagasan pada orang lain
Memimpin, mengorganisasi, menghubungkan, menebarkan pengaruh, menjadi mediator, berpesta
Teman-teman, permainan kelompk, pertemuan social, perlombaa atau peristiwa social, perkumpulan, penasihat atau magang
Intrapersonal
Berhubungan dengan kebutuhan, perasaan, cita-citanya
Menyusun tujuanm bermeditasi, melamun, merencanakan, merenung
Tempat rahasia, waktu menyendiri, proyek yang direncanakan sendirim pilihan
Naturalis
Melalui alam dan pemandangan alam
Bermain dengan binatang piaraan, berkebun, meneliti alam, memelihara binatang, peduli pada lingkungannya
Akses ke alam, kesempatan untuk berinteraksi dengan binatang, peralatan untuk meneliti alam (mis. Kaca pembesar, teropong)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar