KECERDASAN
MAJEMUK DI TK (MULTIPLE INTELLIGENT)
1.
Kegiatan Belajar 1: Hakikat
dan Dasar Teori Kecerdasan Majemuk
A. Hakikat
Kecerdasan Majemuk
§ Kecerdasan
majemuk menjadi topik yang menarik banyak pihak dalam setiap diskusi, seminar
sampai dengan pelatihan yang melibatkan guru, orang tua ataupun masyarakat.
§ Menjadi
seorang yang cerdas merupakan dambaan setiap orang mengingat dengan tingkat
kecerdasan yang semakin tinggi, seseorang semakin mampu berkiprah dalam
menciptakan hal-hal baru yang berguna bagi dirinya dan orang lain.
§ Masing-masing
individu akan mempertahankan hidup dan mengembangkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan dengan ciri dan gaya belajar yang berbeda.
§ Seorang
anak perlu mendapat kesempatan untuk mengembangkan aspek kecerdasan majemuk, seperti
kecerdasan spasial, musical, kinestetik, naturalistic, intrapersonal dan
antarpersonal.
§ Tantangan
bagi guru dan pendidik adalah menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif
untuk mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kadar kecerdasan
majemuk yang dimiliki oleh setiap anak.
B. Teori
Kecerdasan Majemuk
§ Tahun
1983, Howard Gardner mengemukakan teori “multiple
intelligent” dalam bukunya Frames of
Mind.
§ Teori
ini mengatakan ada banyak cara belajar dan anak-anak dapat menggunakan
intelegensinya yang berbeda untuk mempelajari sebuah keterampilan atau konsep.
§ Menurut
Gardner, kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah,
menciptakan produk yang berharga dalam satu atau beberapa lingkungan budaya
masyarakat.
§ Gardner
menyatakan bahwa kecerdasan merupakan :
a.
Kemampuan untuk menciptakan suatu produk
yang efektif atau menyumbangkan pelayanan yang bernilai dalam suatu budaya.
b.
Sebuah perangkat keterampilan menemukan
atau menciptakan bagi seseorang dalam memecahkan permasalahan dalam hidupnya.
c.
Potensi untuk menemukan jalan keluar
dari masalah-masalah yang melibatkan penggunaan pemahaman baru.
§ Berdasarkan
teori belahan otak, otak merupakan sekumpulan jaringan saraf yang terdiri dari
dua bagian yaitu otak besar dan otak kecil. Pada otak besar dibagi menjadi dua
belahan yaitu otak belahan kanan dan belahan kiri yang dihubungkan oleh serabut
saraf.
§ Menurut
Roger Walcot-Sperry (Neurolog dari Institut Teknologi California AS) masing-masing
belahan otak memiliki tugas sendiri-sendiri tetapi “saling mengisi”
§ Otak
belahan kiri untuk mengembangkan kemampuan bicara, menulis dan berhitung. Dalam
menyelesaikan sebuah persoalan, belahan kiri ini akan bekerja berdasarkan fakta
dan uraian yang sistematis dan logis.
§ Otak
belahan kanan untuk mengembangkan kemampuan visual dan spasial (pemahaman ruang).
Belahan ini bekerja berdasarkan data-data sesuai dengan intuisinya. Belahan ini
juga lebih peka terhadap hal yang bersifat estetis dan emosi. Belahan otak
kanan bekerja dengan lebih menekankan pada cara berpikir sintesis, yaitu
menyatukan bagian-bagian informasi yang ada untuk membentuk konsep utuh tanpa
terikat pada langkah dan berstruktur.
§ Dengan
diketahuinya berbagai aspek dalam kecerdasan majemuk maka diharapkan para
pendidik dapat memperlakukam anak sesuai dengan cara-cara dan gaya-gaya
belajarnya masing-masing.
2.
Kegiatan Belajar 2 : Kecerdasan
Majemuk dan Penerapan Strategi Belajar di TK
A. Delapan
Kecerdasan Manusia
Multiple
intelligence adalah sebuah penilaian yang melihat
secara deskriptif bagaimana individu menggunakan kecerdasannya untuk memecahkan
masalah dan menghasilkan sesuatu.
1.
Kecerdasan
Linguistic (Word Smart)
§ Kecerdasan
dalam mengolah kata, kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara
lisan maupun tertulis. Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat beragumentasi,
meyakinkan orang, menghibur, atau mengajar dengan efektif. Kecerdasan ini
memiliki empat keterampilan yaitu menyimak, membaca, menulis dan membaca.
§ Pembelajaran
dalam mengembangkan kecerdasan linguistic :
a)
Tujuan mengembangkan kecerdasan
linguistic
o
Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan
maupun tulisan dengan baik
o
Memiliki kemampuan bahasa untuk
meyakinkan orang lain
o
Mampu memberikan penjelasan
o
Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri
b)
Materi program dalam kurikulum yang
dapat mengembangkan kecerdasan linguistic antara lain : abjad, bunyi, ejaan
membaca, menulis menyimak, berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan laporan
secara lisan, bermain games atau mengisi teka-teki silang.
c)
Kiat untuk mengembangkan kecerdasan
linguistic antara lain :
1)
Mengajak anak bicara, merupakan langkah
awal melatih anak berbicara, yang merupakan unsur penting dalam berkomunikasi
dan keterampilan sosial.
2)
Membacakan cerita, dapat mengarahkan
anak menjadi lebih mandiri dalam mengeksplorasi bacaan.
3)
Bermain huruf, penambahan kosakata
sangat membantu anak dalam berbicara, agar ia tidak sering kehilangan
kata-kata.
4)
Merangkai cerita, melatih anak
menuliskan buah pikirannya dengan runtut karena kemampuan berbahasanya tidak cuma
berbicara, tetapi juga menulis.
5)
Berdiskusi, untuk mengasah perkembangan
bahasa juga melatih anak untuk mengendalikan emosi.
6)
Bermain peran, mengembangkan
kemampuannya dalam penggunaan kosakata menjadi suatu kalimat dan berkomunikasi
dengan orang lain.
7)
Memperdengarkan lagu anak, untuk
mempertajam pendengaran anak, menuntut anak untuk menyimak setiap lirik yang
dinyanyikan, kemudian anak menirukan lagu serta menambah kosakata dengan
pemahaman arti kata bagi anak.
2.
Kecerdasan
Logika-Matematika (Logic Smart)
§ Kecerdasan
ini terkait dalam hal angka dan logika.
Melibatkan keterampilan mengolah angka atau kemahiran menggunakan logika atau
akal sehat. Pada dasarnya kemampuan menganalisis masalah secara logis,
menemukan atau menciptakan rumus-rumus atau pola matematika dan menyelidiki sesuatu
secara ilmiah.
§ Cara
mengembangkan kecerdasan logika matematika pada anak :
1)
Menyelesaikan puzzle akan membantu anak
dalam latihan mengasah kemampuan memecahkan berbagai masalah dalam menggunakan
logika.
2)
Mengenal bentuk geometri, dapat dimulai
dengan kegiatan sederhana sejak anak masih bayi
3)
Mengenalkan bilangan melalui sajak
berirama dan lagu, pengenalan bilangan melalui nyanyian anak-anak
4)
Eksplorasi pikiran melalui diskusi dan
olah pikir ringan dengan obrolan ringan, misalnya mengaitkan pola hubungan
sebab akibat
5)
Pengenaan pola, permainan menyusun pola
tertentu misalnya menggunakan kancing warna warni, sehingga anak dapat mencerna
dan memahaminya sebagai hubungan sebab akibat
6)
Eksperiman di alam, membawa anak
berjalan-jalan ke luar rumah, anak bereksplorasi dengan alam
7)
Memperkaya pengalaman berinteraksi
dengan konsep matematika, misal membawa anak ikut serta dalam belanja
8)
Permainan penuh strategi dan eksperimen
3.
Kecerdasan
Fisik (Body Smart)
§ Suatu
kecerdasan dimana saat menggunakannya kita mampu melakukan gerakan-gerakan yang
bagus, berlari, menari membangun sesuatu, semua seni dan hasta karya.
§ Beberapa
kegiatan untuk menstimulasi kecerdasan fisik :
1)
Menari menuntut keseimbangan,
keselarasan gerak tubuh, kekuatan dan kelenturan otot. Tidak hanya tangan,
kaki, tetapi tubuh pun ikut bergerak.
2)
Bermain peran menuntut bagaimana anak
menggunakan tubuhnya menyesuaikan dengan perannya, bagaimana ia harus
bereksperimen, termasuk juga gerak tangan.
3)
Drama, untuk melenturkan otot-otot
sehingga tidak kaku bila bermain suatu peran, di samping untuk menjaga stamina
tubuh.
4)
Latihan fisik, dapat membantu
meningkatkan keterampilan motorik anak, membantu melakukan berbagai kegiatan
gerak tubuh yang disesuaikan dengan usia anak.
5)
Pantomim adalah sandiwara bisu hampir sama
dengan drama dan bermain perannya. Kegiatan ini mengasah kecerdasan gerak tubuh
anak dan kecerdasan spasialnya.
6)
Berbagai olahraga, meningkatakan
kecerdasan gerakan tubuh kesehatan dan pertumbuhan anak. Dilakukan sesuai
dengan perkembangan motorik anak.
4.
Kecerdasan
Visual Spasial (Picture Smart)
§ Kemampuan
untuk memvisualisasikan gambar di dalam pikiran seseorang serta berpikir
visualisasi dan gambar untuk memecahkan suatu masalah.
§ Materi
dan kurikulum yang dapat dikembangkan adalah : video, gambar, menggunakan model
atau diagram.
§ Cara
mengembangkan kecerdasan visual spasial anak :
1) Menggambar
dan melukis, melatih dan merangsang kreativitas anak juga imajinasinya serta
ajang bagi untuk mengekspresikan diri.
2) Mencoret-coret,
menuntut koordinasi tangan-mata anak. Coretan merupakan tahapan dari menggambar
untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya.
3) Menyanyi,
mengenal, dan membayangkan suatu konsep, dimana anak harus membayangkan nada
saat akan menyanyikannya, membayangkan objek-objek alam yang akan dinyanyikan
dan bagaimana hubungan objek tersebut dengan satu dengan yang lainnya.
4) Membuat
prakarya, kegiatan ini menuntut anak mampu memanipulasi bahan, kreativitas dan
imajinasi anak terlatih dan dapat membangun kepercayaan diri anak.
5) Mengunjungi
berbagai tempat misal ke museum, kebun binatang melakukan permainan konstruktif
dan kreatif, seperti membangun konstruktif dapat membantu mengoptimalkan
perkembangan kecerdasan visual exm : balok, mazes, puzzle
6) Mengatur
dan merancang diasah dengan mengajaknya dalam mengatur ruang di rumah, sehingga
meningkatkan kepercayaan anak dalam memutuskan sesuatu.
5.
Kecerdasan
Intrapersonal (Self Smart)
§ Kemampuan
untuk berpikir secara reflektif, mengacu pada kesadaran reflektif mengenai
perasaan dan proses pemikiran diri sendiri.
§ Kegiatan
ini mencakup : berpikir, meditasi, bermimpi, berdiam diri, waktu menyendiri,
proyek yang dirintis sendiri, menulis, dan intropeksi.
§ Materi
program dalam kurikulum yang dapat dikembangkan : reflex, perasaan, self
analysis, keyakinan diri mengagumi diri sendiri, organisasi waktu, perencanaan
waktu.
§ Cara
yang dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan ini :
a. Cara
mengembangkan kecerdasan intrapersonal di sekolah
1)
Menciptakan citra diri positif , guru
menampilkan sikap yang hangat namun tegas pada anak sehingga ia tetap dapat
memiliki sikap hormat kepada gurunya.
2)
Menciptakan suasana sekolah yang
mendukung pengembangan kemampuan intrapersonal dan penghargaan diri anak.
b. Cara
mengembangkan kecerdasan intrapersonal pada anak di rumah
1)
Menuangkan isi dalam jurnal pribadi
misalnya mengisi buku harian dalam bentuk tulisan ataupun gambar.
2)
Bercakap-cakap memperbincangkan
kelemahan, kelebihan dan minat anak kecil.
3)
Memberikan kesempatan menggambar diri
sendiri dari sudut pandang anak
4)
Membayangkan diri di masa datang.
5)
Mengajak berimajinasi menjadi tokoh
sebuah cerita.
6.
Kecerdasan
Interpersonal (People Smart)
§ Kemampuan
berpikir lewat berkomunikasi dengan orang lain. Mengacu pada keterampilan
manusia. Dapat dengan mudah membaca, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan
orang lain.
§ Kegiatan
yang mencakup kegiatan ini mencakup : memimpin, mengorganisasi, berinteraksi,
berbagi, menyayangi, berbicara, sosialisasi, menjadi pendamai, permainan
kelompok, klub, teman-teman, kelompok, kerja sama.
§ Materi
program dikembangkan : belajar kelompok, mengerjakan suatu proyek, resolusi
konflik, mencapai konsensus, sekolah dan tanggung jawab pada diri sendiri,
berteman dalam kehidupan social dan pengenalan jiwa orang lain.
§ Cara
mengembangkan kecerdasan interpersonal :
a) Mengembangkan
dukungan kelompok
b) Menetapkan
aturan tingkah laku
c) Memberi
kesempatan bertanggung jawab di rumah
d) Bersama-sama
menyelesaikan konflik
e) Melakukan
kegiatan sosial di lingkungan
f) Menghargai
perbedaan pendapat antara si kecil dengan teman sebaya
g) Menumbuhkan
sikap ramah dan memahami keagaman budaya lingkungan social
h) Melatih
kesabaran menunggu giliran berbicara dan mendengarkan pembicaraan orang lain
terlebih dahulu.
7.
Kecerdasan
Musikal (Music Smart)
§ Kemampuan
menangani bentuk-bentuk musical, dengan cara memersepsi (penikmat musik),
membedakan (kritikus musik), menggubah (komposer), mengekspresikan (penyanyi).
§ Kecerdasan
ini meliputi kepekaan pada irama, pola titi nada pada melodi, dan warna nada, warna
suatu lagu.
§ Materi
program dalam kurikulum: mendengarkan musik, melodi, instrumentalia, dan
menyanyi bersama atau sendiri.
§ Cara
mengembangkan kecerdasan musical pada anak:
a)
Beri kesempatan pada anak didik untuk
melihat kemampuan yang ada pada diri mereka, buat mereka percaya diri
b)
Berikan stimulus-stimulus ringan untuk
mereka agar lebih termotivasi.
c)
Pengalaman empiris yang praktis, buatlah
penghargaan terhadap karya yang dihasilkan anak.
§ Strategi
pengajaran untuk kecerdasan musical :
a)
Irama, lagu, rap, dan senandung, siswa
diminta menciptakan sendiri lagu,rap atau senandung.
b)
Diskorgafi, mencari lagu, lirik yang
secara meyakinkan merangkum pesan utama
pelajaran.
c)
Music super memori, memutarkan music
efektif sambil mendengarkan pembahasan dari guru.
d) Konsep
musical, nada musi yang digunakan sebagai alat kreatif mengekspresikan skema
pelajaran.
e)
Music suasana, menggunakan rekaman music
yang membangun suasana hati yang cocok dengan pelajaran.
8.
Kecerdasan
Natural (Nature Smart)
§ Kemampuan
mengenali dan mengkategorikan spesies (flora dan fauna) di lingkungan sekitar,
mengenali eksistensi suatu spesies, memetakan hubungan antara beberapa spesies,
kepekaan terhadap fenomena alam.
§ Materi
program dalam kurikulum yang dapat dikembangkan : sains permulaan, ilmu botani,
gejala-gejala alam, atau hubungan antara benda-benda hidup dan tak hidup yang
ada di alam sekitar.
§ Cara
mengembangkan kecerdasan naturalis pada anak di sekolah :
a)
Beri kesempatan pada anak didik untuk
mengetahui kemampuan yang ada pada dirinya.
b)
Ceritakan kondisi akhir sebagai
keteladanan dan inspirasi bagi mereka
c)
Buatlah kegiatan khusus yang dapat
dimasukkan ke dalam kecerdasan ini.
§ Strategi
pembelajaran kecerdasan naturalis :
a)
Jalan-jalan di alam terbuka, berdiskusi
mengenai apa yang terjadi dalam lingkungan sekitar
b)
Melihat keluar jendela
c)
Tanaman sebagai dekorasi, sebagai
perumpaan untuk ilustrasi konsep setiap pelajaran
d) Membawa
hewan peliharaan siswa diberi tugas
mencatat perilaku hewan
e)
Ekostudi, ekologi yang diintregasikan ke
dalam setiap pengajaran di sekolah, agar anak memiliki sikap hormat pada alam
sekitar.
9.
Kecerdasan
Eksistensial
§ Gardner
mengemukakan kemungkinan adanya kesembilan, yaitu kecerdasan eksistensial,
yakni kemampuan menempatkan diri dalam hubungan dengan jangkauan kosmos
terjauh, yang tidak terhingga besarnya serta tidak terhingga kecilnya, dan
kemampuan lain yang terkait, cara menempatkan diri dalam hubungan dengan
berbagi aspek eksistensi manusia, exm: makna hidup.
§ Materi
program dalam kurikulum, yang dapat dikembangkan: pengenalan diri, kekuatan dan
kelemahan diri, cara belajar yang tepat, penciptaan terhadap suatu karya seni
serta makna hubungan dengan sesama dan Pencipta
§ Cara
mengembangkan kecerdasan eksistensial :
a) Memasukkan
kandungan materi ke dalam kurikulum sehingga siswa dapat merenungkan berbagai
mantra eksistensial dari segala sesuatu yang mereka pelajari.
b) Dampingi
siswa dalam menekuni cara-cara para ilmuwan, seniman, dan sebagainya,
menggabungkan masalah eksistensialnya ke dalam karya.
B. Strategi
Penerapan Multiple Intelligent di TK
Anak yang memiliki kecenderungan
|
Cara berpikir
|
Kegemaran
|
Kebutuhan
|
Linguistic
|
Melalui
kata-kata
|
Membaca,
menulis, bercerita, bermain permainan kata
|
Buku,
alat rekam alat tulis, kertas, buku harian, dialog, diskusi, debat, cerita.
|
Logika
Matematika
|
Melalui
penalaran
|
Bereksperimen,
Tanya jawab, memecahkan teka-teki logis, berhitung
|
Bahan-bahan
untuk berekperimen, materi sains, kegiatan manipulasi, kunjungan ke
planetarium dan museum pengetahuan
|
Visual
Spasial
|
Melalui
kesan dan gambar
|
Mendesain,
menggambar, membayangkan, mencoret-coret
|
Seni,
logo, video, film, slide, game imajinasi, labirin, teka-teki, buku yang
berisi banyak ilustrasi, kunjungan ke museum seni
|
Fisik
|
Melalui
sensasi somatis
|
Menari,
berlari, melompat, membuat bangunan, meraba, menggerakkan isyarat tangan
|
Bermain
drama, bergerak, benda rakitan, olahraga atau permainanfisik, pengalaman yang
berhubungan dengan indra peraba (tactile
experiences), belajar dengan cara yang terlibat langsung (handson learning)
|
Musical
|
Melalui
irama dan melodi
|
Bernyanyi,
bersiul, bersenandung, mengetuk-ngetukkan tangan dan kaki, mendengarkan
|
Waktu
menyanyi bersama, kunjungan ke konser music, music disekolah dan di rumah
alat music.
|
Interpersonal
|
Dengan
cara melemparkan gagasan pada orang lain
|
Memimpin,
mengorganisasi, menghubungkan, menebarkan pengaruh, menjadi mediator,
berpesta
|
Teman-teman,
permainan kelompk, pertemuan social, perlombaa atau peristiwa social,
perkumpulan, penasihat atau magang
|
Intrapersonal
|
Berhubungan
dengan kebutuhan, perasaan, cita-citanya
|
Menyusun
tujuanm bermeditasi, melamun, merencanakan, merenung
|
Tempat
rahasia, waktu menyendiri, proyek yang direncanakan sendirim pilihan
|
Naturalis
|
Melalui
alam dan pemandangan alam
|
Bermain
dengan binatang piaraan, berkebun, meneliti alam, memelihara binatang, peduli
pada lingkungannya
|
Akses
ke alam, kesempatan untuk berinteraksi dengan binatang, peralatan untuk
meneliti alam (mis. Kaca pembesar, teropong)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar